TIPE
E-LEARNING
A.
Berdasarkan penggunaannya, E-Learning dapat
diklasifikasikan kedalam dua tipe, yaitu :
1.
Synchronous
Learning
Synchronous berarti "waktu
yang sama". Pembelajaran ini adalah tipe dimana pembelajaran eletronik
dilakukan atau dilaksanakan pada saat yang sama dimana pengajar sedang
mengajar, dan siswa sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan interaksi
langsung antara guru dan siswa, baik itu melalui internet, maupun melalui
intranet. Penggunaan E-Learning tipe ini biasanya digunakan pada konferensi
yang pesertanya berasal dari beberapa daerah. Aktivitas tersebut dikenal juga
dengan istilah 'web conference' atau 'webinar'. Selain digunakan
pada aktivitas tersebut, synchronous learning juga sering digunakan pada
kelas online. Synchronous learning mengharuskan guru dan siswa untuk
mengakses sistem E-Learning secara bersamaan. Singkatnya, e-learning tipe ini
hampir sama dengan pembelajaran langsung di ruang kelas. Namun kelasnya
bersifat virtual dan menggunakan media komputer yang terkoneksi dengan internet.
2.
Asynchronous
Learning
Asynchronous yaitu "tidak pada saat yang
bersamaan". Jadi, antara guru dan murid tidak harus mengakses sistem
e-learning pada saat yang bersamaan. Penggunaan tipe e-learning ini sangatlah
populer di dunia e-learning. Keuntungannya, guru dan siswa bebas mengakses
sistem e-learning kapanpun dan dimanapun. Siswa dapat mulai belajar,
mengumpulkan tugas, berdiskusi, dan menyelesaikan administrasi kuliah setiap
saat. Meskipun tidak pada saat yang bersamaan dengan pembuatan atau penulisan
materi dan tugas yang dilakukan oleh guru.
B.
Tipe E-Learning
berdasarkan interaksi dengan sistem dan kategorisasi adalah :
1.
Synchronous
Learning
2.
Asynchronous
(Collaborative) Learning
3.
Self-directed
Learning,
Pada kategori ini peserta didik melakukan
pembelajaran secara mandiri dengan mengakses berbagai referensi dan bahan
belajar yang disediakan. Tidak ada instruktur ataupun waktu khusus untuk
berdiskusi dengan sesama peserta didik. Masing-masing peserta didik melakukan
proses belajar sesuai dengan kebutuhannya.
C.
William Horton
membedakan ragam jenis E-Learning menjadi lima kategori, yaitu :
1. Learner-Led E-Learning
Kategori ini dikenal pula dengan istilah Self-Directed
E-Learning. Yaitu, E-Learning yang dirancang untuk memungkinkan pebelajar
belajar secara mandiri. Tujuannya adalah untuk menyampaikan pembelajaran bagi
para pemelajar mandiri (independent learner).
2.
Instructor-Led
E-Learning
Yaitu penggunaan teknologi internet / web untuk menyampaikan
pembelajaran seperti pada kelas konvensional. Memerlukan teknologi pembelajaran
sinkronous (real time) seperti konferensi video, audio, chatting, bulletin
board dan sejenisnya.
3.
Facilitated
E-Learning
Merupakan kombinasi dari Learner-Lead dan
Instructor-Led E-Learning. Bahan belajar mandiri dalam beragam bentuk
disampaikan via website (seperti audio, animasi, video, teks, dalam berbagai
format tertentu) dan komunikasi interaktif dan kolaboratif juga dilakukan via
website (seperti forum diskusi, konferensi pada waktu-waktu tertentu, chatting).
4.
Embedded
E-Learning
Embedded e-Learning memberikan upaya agar terjadi
semacam just-in time training. Dirancang untuk dapat memberikan bantuan segera,
ketika seseorang ingin menguasai keterampilan, pengetahuan atau lainnya.
5.
Telementoring
dan E-Coaching
Pemanfaatan teknologi internet dan web untuk
memberikan bimbingan dan pelatihan jarak jauh. Dalam konteks ini, tool seperti
telekonferensi (video, audio, komputer), chatting, instant messaging, atau telepon
dipergunakan untuk memandu dan membimbing perkembangan peserta didik dalam
menguasai pengetahuan, keterampilan atau sikap yang harus dikuasainya. Jenis
ini lebih banyak diaplikasikan di industri atau perusahaan-perusahaan besar di
era global seperti ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar